Therapeutic Journaling
Bismillahirrahmanirrahim...
Sebelum ni, selalu dengar pasal terapi melalui menulis. Tapi very surface, tak pernah nak dig more on that.
Rupa-rupanya memang ada satu term untuk that kind of therapy, therapeutic journalling. Technically, I have little awareness on this therapy but I believe it is something related to healing process through writing.
Lain orang lain solution dan cara merawat diri, but I am keen to try. Tak tahu la orang lain macam mana tapi I always feel that I have 'other me' along with me. Kadang-kadang my other me tu macam bercakap-cakap, mengulas itu ini. Tak pernah la dengar suara ke apa..😄..it just macam monolog diri sendiri. Kita rasa kita nak bercerita tapi kita tak jumpa orang yang sesuai nak diceritakan. Not our partner, our parents or friends, Siapa lagi kita lagi percaya kalau bukan diri sendiri kan.. Dekat media sosial (padahal blog pun one of it..lol) lagi lah tak boleh percaya, sebab kita terdedah dengan kecaman dan expectation orang kan. Ada orang hati kebal dan very resilient to accept kecaman but I know myself, I am yet achieve that level of resilience.
Dalam otak macam-macam fikir, tapi terlalu bermacam-macam sampai satu action pun tak jalan. So I am thinking that maybe I should try to start writing, consistently. Allow a stream of consciousness to flow.
Semalam pun I give my phone to Amna, dan minta dia baca semalam punya post dekat this blog. She looks happy...Amna somehow inherited me at certain thing. Dia suka bila kita bercerita, suka baca dan tengok apa-apa berkaitan memori. Very sentimental. Dulu I suka sangat dengar cerita mak, walaupun berulang-ulang mak cerita sampai mak cakap anak mak ni adik yang paling suka dengar cerita mak. Hihi. Melalui cerita, kita tahu apa yang orang fikirkan, kita belajar dari pengalaman orang dan belajar membina value pada diri. Belajar what is right and what is wrong.
Kita mungkin tak mewarisi parent kita 100% dari segi sikap, perwatakan. Tapi core value tu kita akan pegang. Contohnya my parents jenis yang tak suka cari gaduh dengan orang, kalau boleh biarlah kita mengalah dalam apa pun situasi. Kadang-kadang at some point, hak diri sendiri pun terpaksa dikorbankan. Itulah yang kami adik beradik warisi. Ada baik dan buruknya tapi itulah maksudnya core value tu.
Kalau boleh, I want my kids to know me, what is inside me, at least through this blog. Sekurang-kurangnya, ada something yang anak-anak boleh belajar dan pegang kan. Sebab mungkin bila berdepan, situasi akan menampakkan sisi buruk kita pada anak-anak but I want them to know what I am thinking, which is maybe not as bad as what they see.
Cuma harapnya bukan hot hot shit chicken shit je la my so called therapeutic journaling ni😆😅
Comments
Post a Comment